Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
  • DPP APINDO PROVINSI KALTARA
blog-img-10

Posted by : Administrator

UMKM Belajar Ekonomi Digital dan Manajemen Bisnis Bersama Apindo dan PPKIA

TARAKAN-Momen Bulan Ramadan tahun 2024 ini, dimanfaatkan DPP Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Kaltara dengan menggelar kegiatan yang bermanfaat bagi UMKM binaan Apindo. Bersama Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer PPKIA Tarakanita Rahmawati, Apindo Kaltara menggelar Pelatihan Ekonomi Digital Angkatan 1 yang berlangsung selama dua hari, 27-28 Maret 2024 di Kampus PPKIA Tarakan.

Dengan mengusung tema “Bisnis UMKM Kaltara Maju dan Sejahtera”, pelatihan yang diikuti 30 pemilik UMKM binaan Apindo tersebut menghadirkan pemateri-pemateri dosen pengajar dari Kampus STMIK PPKIA.
“Kegiatan perdana ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang sudah dibangun antara Apindo Kaltara bersama STMIK PPKIA beberapa waktu yang lalu,” kata Peter Setiawan, Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Apindo Kaltara.
Dijelaskannya, pemberdayaan UMKM menjadi salah satu program kerja unggulan yang diprogramkan Ketua Umum DPN Apindo, Shinta W. Kamdani dalam UMKM Merdeka. Sebab secara nasional, UMKM di Indonesia telah mampu menyerap 97 persen tenaga kerja Indonesia. “Saat ini harus diakui bahwa UMKM menjadi salah satu penopang ekonomi di Indonesia, termasuk juga di Kalimantan Utara, khususnya Tarakan,” ungkap Peter seraya mengatakan akan ada angkatan kedua dan selanjutnya untuk kegiatan yang serupa setelah melihat respon yang baik dari para peserta.
Untuk itu, perhatian Apindo terhadap UMKM di Kaltara akan terus berlanjut.
Perlu diketahui, untuk Pelatihan Ekonomi Digital Angkatan 1 ini, semua peserta diberikan dua materi pelatihan. Yaitu Materi Ekonomi Digital dan Manajemen Bisnis dengan pemateri Bapak Anwar Hamid. Dan materi Pengelolaan Keuangan menggunakan aplikasi Ms.Excel dengan pemateri Ibu Fitria M.Kom.
“Apindo berkomitmen akan terus mendukung pengusaha UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang. Jika diperlukan, kami akan memfasilitasi ke pemerintah, agar produk UMKM juga bisa go internasional,” kata Peter.
Peter menyampaikan, di awal tahun 2024 kemarin, Apindo telah melaunching gerakan 1.000 pengusaha mengajar. Apindo menargetkan ada 1.000 pengusaha yang menjadi mentor untuk menghadirkan calon-calon entrepreneur baru. Dengan begitu, dunia usaha pun mampu berkontribusi untuk mencapai target Indonesia Emas di 2045.
Pengusaha diharapkan mampu memberikan mentoring seputar pengembangan softskill dan hardskill. Program ini juga menanamkan nilai, antara lain karakter, mindset, leadership, entrepreneurship, dan komunikasi.
“Secara teknis, nanti pengusaha-pengusaha yang sudah memiliki banyak pengalaman di dunia usaha akan sharing pengalaman mereka secara langsung. Kesempatan ini tentu sangat baik untuk diikuti UMKM binaan Apindo,” ujar Peter.
Dalam sebuah acara di Jakarta, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Apindo Shinta Widjaja Kamdani menyebut bahwa program ini merupakan kontribusi dari para pengusaha bagi dunia pendidikan. Khususnya bagi link and match antara dunia industri dan dunia pendidikan.
Dia menegaskan, link and match sangat penting sebab industri harus mampu menyerap SDM dari bidang pendidikan.
"Kita tahu bahwa link and match sangat penting, bahwa apa yang dihasilkan dari pendidikan harus bisa diserap oleh dunia industri. Kami melihat bahwa dengan Pengusaha Mengajar, konsepnya tidak hanya pengusaha bisa masuk kelas untuk mengajar, tapi juga bisa melakukan mentoring maupun membuka kesempatan dengan lebih banyak membuka sekolah vokasi di kawasan industri maupun di lokasi tempat mereka bekerja," papar Shinta, awal Januari lalu.
Di samping itu, dengan program Pengusaha Mengajar, dia juga berharap bisa memberikan kesempatan para pelaku usaha menjalin kerja sama dengan sekolah vokasi.
Sementara itu, Ketua STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati, Endyk Noviyantono mengatakan Pelatihan Ekonomi Digital seperti ini tentu tidak cukup hanya dengan satu dua kali pertemuan. “Karena ini kan belum diajarkan bagaimana ngeprint dari aplikasi. Belum lagi bagaimana mendesain packaging yang menarik,” kata Endyk.
Untuk angkatan pertama ini, lanjut Endyk, para pengajar dari STMIK PPKIA lebih banyak memberikan materi bagaimana agar UMKM binaan Apindo pandai dalam menghitung. Tentu di tahap selanjutnya, materi yang diberikan akan terus berkembang sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan pada pengusaha UMKM di Kaltara.(*)