Bandara Juwata Tarakan Gelar Rapat Komite Keamanan, APINDO Kaltara Soroti Peran Bandara dalam Mendukung Ekspor Berkelanjutan
Tarakan – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalimantan Utara menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan pembahasan Rapat Komite Keamanan Bandar Udara yang dilaksanakan oleh UPBU (Unit Penyelenggara Bandar Udara) Juwata Tarakan. APINDO Kaltara diwakili oleh Sekretaris APINDO Kaltara, Anita Riawati, yang memaparkan potensi strategis Kalimantan Utara dalam pengembangan jalur penerbangan dan ekspor berkelanjutan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wali Kota Tarakan, Forkopimda, perwakilan perusahaan ekspedisi dan travel, biro perjalanan umrah dan wisata, serta narasumber dari maskapai penerbangan pusat. Diskusi berlangsung konstruktif sebagai bagian dari upaya memperkuat konektivitas, keamanan, dan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara.
Dalam paparannya, Anita Riawati menjelaskan bahwa Kalimantan Utara berada pada jalur strategis Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang menjadikan wilayah ini memiliki nilai jual tinggi dari sisi perdagangan dan logistik internasional. Potensi tersebut didukung oleh kekayaan sumber daya kelautan yang melimpah serta pelaku UMKM lokal yang memiliki daya saing tinggi.
Ia menambahkan, meskipun Kalimantan Utara masuk dalam kategori wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), kondisi tersebut justru dapat dimanfaatkan sebagai peluang melalui kerja sama dengan negara-negara tetangga. Secara geografis, Kalimantan Utara berada sangat dekat dengan jalur negara-negara ASEAN dan Asia Timur seperti Jepang, Korea, Malaysia, Tiongkok (China), dan negara lainnya.
Selain potensi produk ekspor, APINDO Kaltara juga menyoroti peluang pengembangan jalur penerbangan udara komersial internasional, khususnya rute Tarakan–Guangzhou. Rute ini dinilai relevan mengingat banyaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang bekerja di Kalimantan Utara, sehingga dapat mengurangi tekanan pada jalur penerbangan domestik antarprovinsi.

“Dengan pengembangan jalur ekspor dan penerbangan komersial ini, manfaatnya bisa dirasakan secara simultan oleh dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah. Ibarat sekali mendayung, tiga pulau terlampaui,” ujar Anita Riawati.
APINDO Kaltara berharap Bandara Juwata Tarakan dapat dipertimbangkan oleh pemerintah pusat sebagai border strategis, baik untuk kepentingan ekspor maupun penerbangan komersial internasional. Dalam kesempatan tersebut, APINDO juga memaparkan berbagai data produk turunan yang berpotensi diekspor melalui jalur penerbangan penumpang komersial.

















